Hola reader bankjim, desember 2017 kami liburan ke bandung dan berkunjung ke tempat wisata yang baru diresmikan oleh pemda Jawa barat pada tanggal 8 desember 2018 yaitu Museum Gedung Sate. Museum ini berada di dalam komplek gedung sate di jalan diponegoro – kota bandung. Dengan adanya museum ini menambah niat kami untuk masuk melihat dari dekat komplek gedung sate.
Komplek gedung sate ini sangat luas sehingga ada beberapa pintu masuk menuju ke dalam komplek gedung sate. Kebetulan kami masuk dari sisi lain lokasi museum gedung sate, jadi kami sempat melintasi bagian depan gedung sate. Wow ternyata bagus sekali arsitektur gedung ini. Gedung sate ini memang terkenal dengan keindahan arsitekturnya yang merupakan landmark kebanggaan masyarakat jawa barat. Dari dekat terlihat struktur pilar, jendela kayu besar dan desain gedung keseluruhan merupakan perpaduan gaya arsitektur timur dan barat yang menyatu dengan indah.
Museum gedung sate ada di sisi kanan belakang bangunan utama gedung sate, tepatnya di dekat area lapangan tenis. Museum tersebut menempati ruangan di lantai dasar dari gedung sate. Museum seluas 500 meter persegi ini memberikan informasi seputar gedung sate mulai dari sejarah berdirinya lengkap dengan pemaparan teknis pembangunan gedung sate tersebut. Ada juga maket komplek gedung sate, ornamen asli kaca patri gedung sate dan sirene yang digunakan sebagai tanda peringatan tertentu. Di sisi lain museum terdapat tembok yang sengaja di kelupas sehingga pengunjung dapat melihat struktur dan lapisan yang membentuk tembok gedung sate tersebut. Di dalamnya dapat dilihat lapisan tembok gedung sate menggunakan susunan batuan berukuran besar.
Hal lain yang menarik adalah museum ini tampil modern kekinian yaitu selain mendisplay photo dan barang bersejarah digunakan juga berbagai teknologi audio visual canggih seperti tampilan digital 3 dimensi dari gedung sate, bioskop (theatre) mini, virtual reality dan augmented reality. Bioskop mini memutar film pendek sejarah pembangunan gedung sate, alat virtual reality yang tersedia mengajak pengunjung seakan terbang melayang di atas gedung sate sedangkan di ruang augmented reality secara kasat mata ruangan terlihat kosong namun saat melihat tampilan di layar display LCD kita seakan akan berada satu frame di antara para pekerja yang ada pada masa pembangunan gedung tersebut.
Pada saat kami ke sana tiket masuk ke museum ini masih gratis namun mulai januari 2018 pengunjung akan dikenakan harga tiket masuk Rp 5.000 per orang. Museum gedung sate buka dari hari selasa sampai minggu, jam operasional dari jam 09.30 sampai jam 16.00 WIB. Museum tutup pada hari senin dan pada hari libur nasional.
Tentunya dengan lingkungan yang nyaman, lokasi strategis dan fasilitas modern yang disediakan maka museum gedung sate layak menjadi tempat tujuan wisata edukasi baru bagi masyarakat jawa barat maupun bangsa Indonesia pada umumnya.
Lokasi sekitar museum ini cukup nyaman dengan taman yang asri dan tersedia tempat duduk kayu berlatar belakang gedung sate cukup menarik jadi spot selfie pengunjung. Parkiran di sini juga cukup luas kendaraan pribadi hingga bus besar dapat parkir dengan aman disini. Sehingga kedepannya kemungkinan akan banyak rombongan pelajar yang melakukan study tour ke sini.
Demikianlah review singkat museum gedung sate, ketika anda di kota bandung, try to get to know the city, sempatkan datang melihat keanggunan gedung sate dan mengenal lebih dekat mengenai sejarahnya di museum ini. Ok, happy exploring reader bankjim.
Berikut ini video footage saat kami ke museum gedung sate :
Komentar